Postingan

TIPS MENULIS DRAFT AWAL SEBUAH NOVEL

Gambar
Bismillah   P ernah punya ide cerita yang bagus untuk dibuat novel tetapi bingung bagaimana harus mengeksekusikannya? Terus apa yang teman-teman lakukan? Sayang loh, kalau dibiarkan inspirasi cerita itu menguap begitu saja.  Menulis Novel memang butuh waktu relatif panjang, tetapi bisa menjadi lebih cepat kalau kita tidak menunda untuk menulis draft awalnya. Yuk, wujudkan ide cerita teman-teman menjadi sebuah novel. Buat saja draft awal dulu, agar ide cerita dapat diwujudkan ke dalam sebuah naskah. Nah, saya ingin berbagi Tips Menulis Draft Awal sebuah novel  yang saya pelajari dari sebuah sumber dan saya sudah coba terapkan ketika saya menulis novel perdana saya, berjudul "Antara Dua Hati" yang  sekarang sedang dalam proses review mentor. Harapan saya in syaa Allah dibulan Februari 2022 bisa terbit. Langkah membuat draft awal tidak rumit, kok. Namun sebelum mulai menuangkan ide cerita itu dalam tulisan sebagai draf awal, sebaiknya teman-teman refresh dulu  elemen-elemen ya

MEMOAR: AIR MATA TANAH RENCONG

Gambar
  Melahirkan buku solo perdana bagi seorang penulis pemula seperti saya, menorehkan rasa bahagia luar biasa. Tetapi berpuas diri harus saya hindari, karena buku perdana ini tentu masih jauh dari sempurna. Namun, saya menikmati prosesnya, yang memberi banyak pembelajaran yang sangat berharga.  Air Mata Tanah Rencong, adalah buku solo perdana saya. Sebuah memoar yang disusun untuk mengenang 17 Tahun Tsunami ini  berawal dari tantangan setelah saya mengikuti Kelas Menulis Buku Solo – IIDN di bawah ampuan Mba Widyanti Yuliandari – Buketu IIDN. Sejak dari pembuatan outline , menentukan timeline dan rencana marketing, pemilihan cover dan judul, semua dibahas dalam kelas menulis daring yang diselenggarakna oleh IIDN tersebut.   Saya menyadari buku-buku seputar tsunami sudah banyak sekali beredar di masyarakat. Itu menjadi tantangan.  Saya harus membuat buku saya “berbeda”    dari buku-buku tentang  tsunami yang sudah lebih dulu ada. Maka sebagai pembeda, saya menyuguhkan senandika yang men

POPMAMA PARENTING ACADEMY 2021 - MEDIA BELAJAR “MILLENIAL PARENTING" ONLINE, KOMPREHENSIF & SATU ATAP

Gambar
                 Kehamilan anak pertama tentu akan disambut dengan penuh suka cita oleh seluruh keluarga. Setiap perkembangannya akan dipantau secara teratur, untuk memastikan baik ibu maupun bayi tumbuh sehat hingga saat persalinan. Sedikit saja  ada masalah, semua ikut gelisah           “Bunda, kata dokter, berat janin ini  masih under atau kurang dari berat  yang seharusnya sesuai umur kandungan.” Anak saya, seorang generasi millenial yang sedang hamil anak pertama, berbagi cerita sepulang dari kontrol rutin di rumah sakit. Dia menunjukkan foto hasil USG janinnya. Ada tersirat kekhawatiran di wajahnya. Saya sebagai ibunya berusaha tenang meski ada sedikit rasa cemas juga yang menyelinap di hati saya.             Lalu saya mencoba menganalisa kesehariannya. Saya perhatikan pola makannya sudah cukup bagus. Asupan gizinya juga cukup lengkap dan seimbang untuk seorang bumil. Memang kebetulan anak saya agak terganggu dengan morning sickness yang belum hilang juga sampai usia kehamila

Mengaplikasikan 'Show & Tell' dalam Tulisan Fiksi dengan Benar

Gambar
Bismillah S ebagai penulis pemula, saya sering  merasa  minder ketika  membaca tulisan fiksi penulis lain yang begitu indah diksinya dan menarik alur ceritanya, dibandingkan dengan tulisan saya sendiri. Rasa percaya diri menyusut ketika saya membaca tulisan sendiri kok, terasa kering,  sementara penulis lain bisa menuangkan cerita sedemikian menarik.   Apa sih, rahasianya?  Apa saja sih, yang  bisa membuat  suatu tulisan fiksi menarik, tidak kering, tetapi tidak juga lebay? Jawabannya ada di seputar penggunaan 'Show & Tell'. Wait! Jangan salah ya, teman-teman. Saya  sendiri juga belum mahir dalam mengaplikasikan ' Show & Tell' . Meskipun begitu, saya tetap ingin  berbagi TIPS  yang saya himpun dari beberapa blog penulis asing. Bagaimana kedua kata kunci ' Show & Tell'   itu 'dimainkan" ketika mereka menulis novel atau cerita fiksi lainnya. Dalam berbagai kelas menulis fiksi, istilah   Show & Tell   sering kali menjadi salah satu topik ba

PENGGUNAAN SHOW & TELL DALAM MENULIS FIKSI

Gambar
  Bismillah. Dalam berbagai kelas menulis fiksi, istilah Show & Tell seringi menjadi salah satu topik bahasan. Apa sih, Show & Tell    itu?   Saya baru memahami lebih dalam tentang kedua istilah tersebut setelah diminta berbagi   materi Show & Tell di kelas menulis fiksi yang diprakarsai oleh Rasia Aksara dan Najmubooks. Menyanggupi menjadi mentor kelas menulis  SHOW & TELL memang semacam pemaksaan diri bagi saya. Namun, mungkin ini saat yang baik untuk memberi tantangan buat diri sendiri. Maka jadilah kelas itu berjalan pada tanggal 22 Oktober 2021 melalui WA Group Rasia Aksara. Dari berbagai sumber, saya mendapatkan banyak   ilmu tentang SHOW dan TELL yang kemudian saya bagikan kepada teman-teman yang sedang balajar menulis. Apa yang dimaksud dengan SHOW & TELL ? Dalam sebuah film, emosi, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan kondisi tokoh cerita mudah dicerna atau dipahami oleh pemirsa karena semuanya dapat disaksikan dengan mata dan telinga. Dalam

BAHASA INDONESIA SEPERTI BAHASA “ASING”

Pernah tahu kata adiwangsa, debil, padmi, gocoh, gerupis *)….dan masih banyak lagi kata yang terasa asing atau  teman-teman belum tahu? Sumpah, saya baru tahu kata-kata itu kemarin, loh, gegara ikut kelas menulis fiksi yang meminta pesertanya mengikuti permainan diksi dengan mencari 5 kata yang belum pernah kami tahu sebelumnya. Lima kata itu diambil  dari Tesaurus Bahasa Indonesia. Setelah membuka Tesaurus Bahasa Indonesia, alangkah terkesiap saya, ada mungkin ribuan kata yang terasa asing dan baru mengetahuinya saat itu. Alhasl grup menemukan 75 kata baru karena pesertanya ada 15 orang. Semua kata baru itu dibagi kepada kawan lain sebanyak 5 orang untuk mencari arti dan mengaplikasikannya dalam kalimat atau paragraph. Itu baru sebagian kecil dari sekian ratus ribu atau juta kata dalam Bahasa Indonesia yang saya, mungkin juga teman-taman,   tidak tahu. Saking banyaknya kata yang saya baru tahu, Bahasa Indonesia jadi terasa seperti bahasa “asing”. Entah berapa ribu kata Bahasa Indo